Friday 18 September 2009

SaToSis

Ini bukan sejenis perkumpulan NINJA atau sejenisnya, ini hanya nama makanan yang isinya ada sayur SAwi, TOfu plus soSIS... Awal pembuatannya sih bermula dari rasa malas untuk bikin makanan, tapi keadaan memaksa untuk menyediakan seenggaknya satu jenis sayuran...
Berhubung baru pulang dari kegiatan belanja-belanji yang menguras banyak energi, jadi yang terfikir jenis sayuran yang ngga perlu banyak waktu membuatnya... Pikir punya pikir,  setelah cek bahan yang ada di rumah tercetuslah ide untuk meramu SAWI yang tinggal beberapa helai dengan satu buah SOSIS AYAM plus TOFU AYAM...
Prosesnya juga mudah sangat... Pertama, panaskan margarin secukupnya untuk menumis bawang putih yang udah diiris... Setelah bawang putihnya mengeluarkan aroma yang menggoda, masukkan air secukupnya.. Sebaiknya sih air yang sudah masak, jadi lebih afdol lagi kebersihannya... Nah, masukkan lah itu Sawi, Sosis plus Tofu tadi... Jangan lupa kasih penyedap sedikit biar enak, merica secukupnya, garam juga ya...
Nah, tinggal ditunggu aja mendidih, plus pastikan juga sosisnya udah cukup masak ya...

Jadi deh, SaToSisnya...



ENAK, MUDAH, KENYANG!!!!





Thursday 17 September 2009

Nobody’s History

Given from Matias Opazo
(Cause I don’t know is that he’d write or he’d just grab from the others.)
A lot of people remember that day, but nobody can talk about it, it’s a “Secret” a shadow in the mind, a staid in the eye. All the town pretends that nothing has changed, but the true is: the July 13 of 1993 everything changed. The local newspaper talked about “the tragedy of the church”, the biggest newspaper talked about “the tragedy of a church in the west of the little town of Santa Emiliana, South of XIX Region, Between the Big River and Dignidad”. But a lot of time can clean the mind in the big city. Santa Emiliana was full of journalist the whole week, but now, the real world is running, and we are in the forgotten. So, my initials are “J.R.Q”, I couldn’t give my real name, but I was there, in the church. – The publisher Stopped reading – stood up of there chair, he was nervous – J.R.Q? – in that moment the world was running, 13 people were having a orgasm in the city, 4 guys were dieing, but 6 woman were give light (that it the Overcrowding’s problem), one of this woman die, the babe didn’t have every problem, but he was sentenced for twenty years of prison, qualified homicide, when he leaves it, at the age of twenty five, he will become a Muslim terrorist, four thousand hundred four people will die because of him. The Publisher drank a glass of water, and kept reading, it was a long letter, little and shaky handwriting. When the publisher read about the conspiracy, everything became simplest but it was illogical for a little mind, so, the publisher had to do something. It was curious, when he arrives to Santa Emiliana all the people was sleep, in the street was a drunk man talking with her self about a revolution. It was disgusting. A city journalist can’t listen that kind of things. From no where six federal appear, the drunk man was laughing and a bugger was sliding in her ugly face, fore one second he remembered the face of a old woman saying: he is a male!… the first thing in her life was similar than the last thing in her consents life, but it didn’t matters, the journalist disappear, some one will see him seven year later, drunk and speaking about some kind of Muslim terrorist attack. Two years later a revolution had the whole country upside down, in Santa Emiliana the people slept one year. The revolution was short, but it was enough to make people forget Santa Emiliana, now the world keeps running, I don’t now the true, but we are happy. No?
-
-
-
I’ve got these stories from my chilies friend on Wednesday July, 28th 2004. His named as you seen above the story is Matias Opazo. He’s younger than me, but it is nice being his friend. I don’t know where he lived today; I’ve lost contact with him when he moved to Mexico after he graduated from high school. From that day I’ve got this story, I still wondering why he put a little story about a men who’d become a Muslim terrorist. Is that all in his head about Muslim? I thought he knew better about Muslim…

Tuesday 15 September 2009

Menulis kembali

Menulis bukanlah hal baru bagiku...
Sejak aku mulai mengenal huruf maka dengan sendirinya aku pun mengenal tulisan dan tentu saja aku belajar menulis...
Menulis rangkaian cerita mulai aku gemari saat duduk di bangku sekolah tingkat pertama. Tulisan ku saat itu hanyalah berputar pada kegiatan sehari-hari yang aku tuliskan di sebuah diary.
Aku masih ingat diary ku yang pertama isinya hampir seluruhnya bercerita tentang isi hatiku... Bagaimana rasanya jatuh cinta untuk pertama kali..
Diary menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Lambat laun, tidak hanya tentang perasaan bahagia yang aku tuliskan di sana..
Dari kebiasaan ini akupun mulai belajar untuk menulis sebuah cerita pendek... Merangkai sebuah kisah yang sudah ditentukan seperti apa awal dan akhirnya adalah kepuasaan bagiku..
Sesuatu yang tidak mungkin aku raih, seolah menjadi milikku sesaat dengan menulis cerita pendek..

Sampai aku menginjak usia remaja akhir, di saat aku mulai menjadi seorang mahasiswi kebiasaan menulis dalam sebuah diary belum aku tinggalkan...
Aku masih tetap menuliskan semua yang terjadi, meskipun itu buruk dan terkadang menyedihkan..

Sekarang, sampai aku menuliskan cerita ini untuk dibaca aku sedang berusaha untuk mengingat kembali apa yang membuat aku melupakan kebiasaan menulis itu...
Seolah ada yang hilang dari hidupku, dan aku tidak mampu mengingat dengan baik terakhir kali aku menulis dalam sebuah diary...

Aku mencoba mencari alasannya, meskipun tidak mudah..
Sampai akhirnya aku bahkan tidak mampu merangkai sedikit kalimat manakala aku berhdapan dengan diary ku..
Aku mungkin memang sengaja melupakan kebiasaan itu, seperti aku sengaja melupakan sebagian cerita dalam hidupku..

Aku tidak berharap apapun dari kebiasaanku..

Aku berusaha untuk memulainya kembali, dan semoga aku bisa...