Tuesday 20 July 2010

ULANG TAHUN SAYA

Horeee, hari ini saya sah memasuki usia 26... Sebenarnya tidak ada yang spesial dari angka itu... Sama terlihat dengan angka-angka sebelumnya.... Semua tampak sama saja, tidak ada yang spesial terjadi hari ini... Seperti di hari ulang tahun yang lalu, semua orang beramai-ramai mengucapkan selamat ulang tahun, mendo'akan yang baik-baik... Bukan tidak menghargai, tapi pergantian usia kali ini memang sangat tidak terasa spesial... Bahkan do'a yang saya mohon di sholat Subuh pertama di usia 26 ini pun tidak seperti yang dulu... Tidak banyak yang saya mohonkan, karena sepertinya Tuhan tau apa yang paling saya inginkan sekarang ini...

Tentang pergantian usia ini sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang sangat biasa saja kalau kita mengartikannya dengan biasa-biasa saja... Seperti hari ini, saya tidak menanamkan dalam diri bahwa saya sedang memperingati hari kelahiran saya yang ke-26... Tidak mau menganggap ini sebagai sesuatu yang istimewa, karena perubahan itu belum terlihat... Mungkin kalau nanti ada sesuatu yang berbeda dari yang biasanya terjadi dalam hidup saya, barulah saya menganggap angka 26 itu spesial, tapi tidak sekarang...


"Selamat bertambah usia untuk saya, selamat mempergunakan kesempatan yang masih diberi untuk memperbaiki diri dan menambah amal ibadah sebanyak mungkin...."



Monday 19 July 2010

Serba Serbi si AB

Saya bergolongan darah AB. Banyak informasi yang menarik seputar golongan darah AB yang saya peroleh dari banyak sumber. Beberapa sumber menyebutkan kalo orang yang bergolongan darah AB itu cenderung seperti orang yang punya dua kepribadian, karena pada dasarnya AB adalah perpaduan dari golongan darah A dan B... Orang AB itu sedikit spesial, karena itu banyak yang bilang susah untuk menebak isi hati plus jalan pikiran si AB. Orang-orang yang bergolongan darah AB mudah bergaul, optimis, pendiriannya keras dan suka dipuji... si AB ini juga suka mengalah dan murah hati. Orang-orang AB punya perasaan sensitif dan lembut. Mereka juga sangat perhatian dan perduli dengan orang-orang di sekitar mereka. Sayangnya orang AB ini kadang-kadang sering terlihat kurang percaya diri, selalu curiga dan sering menyendiri untuk memikirkan masalah mereka sendiri. Orang AB ini juga bisa senang dan sedih di waktu yang hampir bersamaan... Nah, mungkin itu kenapa orang AB sering dianggap punya dua kepribadian... Heeheeehehe, begitulah... :p



Friday 2 July 2010

Sepatuku

Ini sepatu favoritku untuk beberapa bulan terakhir...


Hari ini aku mendapati sepatu yang biasa aku pakai ini, bagian bawahnya (tapak sepatu) terbelah dua. Ini memang bukan sepatu pertama yang rusak bawahnya. Aku juga lupa kapan pertama kalinya sepatu yang aku pakai patah bagian bawahnya. Sepatu ini dibelikan ibu bulan Februari lalu. Masih cukup baru menurutku, toh belum setahun usianya... Sepatunya sih ngga istimewa, warnannya hitam dan tergolong jenis flat-shoe... Ada sedikit ornamen di bagian depannya yang membuat sepatu ini kelihatan girly. Sepatu ini masuk kategori sepatu paling sering dipakai dibandingkan beberapa sepatu lainnya. Sepatu ini udah ikut jalan-jalan ke Borobudur (naik ke puncak pake sepatu model begitu bisa dibayangin gimana enaknya?), sepatu ini juga yang membuat pintu sensor Bandara SoeHatta bunyi waktu aku lewat dan aku pun terpaksa melewati pintu sensor tanpa sepatu hitam ini... :)))

Sampai hari ini aku masih bingung dengan beberapa sepatuku yang harus patah jadi dua bagian bawahnya... Aku pernah coba untuk perbaiki salah satu sepatu kesayanganku dulu ke tukang sepatu... Sayang sekali sepatu itu hanya mampu bertahan beberapa bulan saja, lagi-lagi bagian bawahnya patah jadi dua... Sepatu yang bagian bawahnya patah udah pasti akan membawa kesulitan... Bayangin aja, aku jadi harus lebih hati-hati berjalan kalau ngga mau kaki tertusuk batu atau kemasukan air... Selain itu, sepatu yang rusak begitu juga bisa membahayakan buat orang yang berjalan cepat seperti aku ini... Sepatu ini memungkinkan aku terpeleset dan klo aku ngga hati-hati (yang artinya aku harus memperlambat jalanku) mungkin aku bisa terpelanting di atas lantai mal/plaza yang super licin itu... Jadi sepatu ini klo udah ngga dalam keadaan terbaiknya lagi udah ngga bisa diajak pergi jalan-jalan ke mal/plaza...

Aku punya sepatu favorit yang lain sih sebenarnya, warnanya hitam juga dan lebih simpel modelnya... Cuma, aku ngga terlalu suka pake sepatu ini klo harus pergi jalan dalam waktu yang lama... Sepatu ini ada heelsnya sih... Heheehhe


Aku tetap ngga tau apa penyebab beberapa flat-shoe yang aku punya rusak di bagian bawahnya (patah dua)... Klo diingat lagi, sepatu hitam ini umurnya baru 6 bulan... Sepatu ini juga punya merk yang cukup beken di kalangan anak perempuan, dan mengingat sepatu ini belinya gak di Indonesia (langsung di Negara pembuatnya) harusnya sepatu ini punya kualitas yang oke... Aku percaya sebenarnya sepatu hitam ini pasti udah memenuhi standard sepatu bagus dari segi kualitasnya... Tapi ya itu, masalahnya pasti bukan di sepatu yang dipakai, justru si pemakainya... Pasti ada yang salah sama cara aku berjalan...

Kira-kira, ada ngga solusi untuk masalah aku dan sepatuku? Soalnya klo terus-terusan begini, artinya aku tetap harus rajin belanja sepatu... Padahal aku baru berniat mau hemat-hemat dengan yang namaya sepatu... Maksudnya tidak membeli sepatu kalo sepatunya ngga rusak... 
Kalo kejadiannya begini, kayaknya kebiasaan beli sepatu belum bisa aku tunda...


Okelah sepatu, mungkin sepertinya kamu terpaksa istirahat beberapa minggu ini sampe aku punya solusi buat kamu (soalnya yang patah cuma sebelah aja)... Makasih ya sepatuku, udah jadi teman baik buat kakiku... :)))




Thursday 1 July 2010

TIPE SAYA

Nah, okelah kita lupakan soal salah beli itu... Soalnya klo diingat lagi, bukan cuma perasaan aja yang kembang-kempis, dompet saya juga... :) Selesai belanja, kami (saya, sahabat saya, 
tantenya dan dua anaknya) pergi makan. Kegiatan berbelanja hari ini selain menguras uang dan otak juga menguras tenaga saya. Kami masing-masing memilih makanan dan minumannya. Biasa kan klo kita makan, pasti kita ngobrolin banyak hal. Mulai dari sesuatu yang umum sampe yang khusus atau personal. trus, sampelah dicerita soal ibu saya Insya Allah bulan Agustus mau punya cucu pertama. Jadi klo dibuat percakapan kira-kira bentuk obrolan kami sesudah itu begini:
Tante (T) : Jadi klo S kapan?
Saya (S) : hahaha, itu dia... Ini yang mo diajak nikah ngga ada... *nyengir-nyengir
Kawan (K): (ikutan ketawa)
T: ini bukan ngga ada yang mau diajak nikah, tapi masih banyak pertimbangan... jangan pilih-pilih kali...
S&K: (tengok2an trus ketawa)
S: itu juga masalahnya, yang mau dipilih-pilih pun ngga ada.... *nyengir lagi...
K: iya itu sekarang masalahnya...

Obrolannya sih ngga persis begitu, soalnya saya ngga ingat lagi detailnya kayak gimana... Nah, trus si tante nanya lagi sama saya soal TIPE cowo yang saya mau itu seperti apa. Nah ini dia, TIPE seperti apa yang saya cari... Hhahaha, saya tidak akan bohong klo ditanya ada ditipe untuk orang yang saya cari... Memang ada, tapi bukan berarti saya pemilih... Saya pikir adalah hal yang biasa klo seseorang punya kriteria tertentu untuk orang yang diharapkannya... Tipe disini bukan sebagai tolak ukur, tapi buat saya tipe ini hanya sebatas pada sesuatu yang membuat saya tertarik di awal pertemuan... Hheehehe, Tapi terus terang, setiap ditanya hal itu saya selalu kesusahan untuk menjawabnya... Tapi klo dipaksa untuk menyebutkan satu tipe, yang paling cepat bisa bilang lelaki itu harus punya tinggi badan lebih daripada saya... :)) Tipe-tipe lainnya akan mengikuti... Misalnya, saya kadang suka dengan tipe orang yang pendiam, agak pemalu karena kadang saya suka dengan tantangan dalam proses mengenal orang itu... Tapi tolong jangan hadapkan saya dengan laki-laki cerewet/bawel seperti saya... Sudah cukup saya saja yang seperti itu :))

Begitulah, jadi sangat sulit untuk saya menyebutkan tipe orang yang saya cari... Tapi saya tidak akan bilang saya tidak punya tipe dalam menentukan pilihan hidup saya... :))

Salah Beli

Pernahkah kalian membeli sesuatu karena ngga enak hati sama si pelayan yang udah sabar hati melayani kita dalam memilih? Kalau belum pernah, silahkan baca tulisan ini. 
Hari ini saya pergi ke salah satu tempat perbelanjaan. Berangkat ke sana sendirian, tapi udah janji ketemuan sama sahabat saya. Sahabat saya pergi dengan tantenya yang kebetulan juga akan pergi membawa dua orang anaknya. Singkat cerita, setelah saya ketemu sahabat saya beserta tantenya, kamipun berpisah sama tante dan dua anaknya. Kami sebenarnya cuma mau jalan-jalan aja, tapi karena Ibu saya titip dibelikan beberapa barang, jadi kami putuskan untuk belanja juga. Saya kemudian ingat mau beli sesuatu yang kemarin itu udah direncanakan dibeli kalo saya ada pergi ke swalayan atau tempat-tempat yang menjual barang yang saya mau itu. Pergilah dua orang sahabat ini ke counter barang itu. Lihat yang ini, pegang yang itu, sampai akhirnya ada pelayan yang datang menawarkan barang sejenis yang ada diskonnya. Nah, seperti biasa pula saya pasti tertarik sama barang yang diberi label diskon. Maklum aja, kalo ada yang diskon dan bagus kenapa harus beli yang mahal? Hehehehe...  Diskonnya memang ngga sampai setengah, tapi harga  dan diskon yang diberikan membuat saya  merasa tertarik. Pilih ini itu, lihat ukuran dan warna, tanya ini itu, saya pun memilih satu. Kemudian si pelayan bilang kalo barang yang saya beli ini harus dibayar di tempat dan harga sekian rupiah. Saya sedikit terkejut saat si pelayan menyebutkan nominal harga barang yang saya pilih tadi, karena ternyata saya salah harga!!! Ternyata harga yang saya lihat itu adalah harga sesudah diskon... Harga sebelum diskon ada di belakangnya, saya tidak melihatnya... Saya tidak protes, karena si pelayan tidak salah sedikitpun. Saya keluarkan uang dalam jumlah tersebut dengan perasaan bersalah pada diri sendiri.

Barang itu sudah ada di rumah saya sekarang, tapi saya sedikit kesal pada diri sendiri yang kurang cermat dalam melihat sesuatu... Bayangkan saja, tadi niat saya membeli sesuatu yang tidak cukup mahal tapi lebih dari satu, karena sebenarnya sekarang saya perlu barang tersebut dalam bentuk kuantitas, bukan kualitas... Bukan mengabaikan kualitas juga, tapi sekarang ini saya perlu barang itu dalam jumlah yang lumayan banyak. Masalahnya di sini, uang yang saya keluarkan untuk satu barang itu tadi, ternyata bisa membeli barang yang sama dengan kualitas yang sedikit di bawah tapi dalam jumlah yang lebih dari satu...

Sampai sekarang, saya masih sedikit geli mengingat kejadian tadi... Saya gak berani membatalkan pembelian karena pelayannya sabar melayani saya yang banyak bertanya... Saya jadi berfikir, kalo tadi si pelayan ngga ramah, mungkin saya bisa saja membatalkan pembelian barang itu... :) :) :)